9 Des 2009

Jawaban : “Siapa yang Menciptakan Alloh?”

. 9 Des 2009

Jawaban : “Siapa yang Menciptakan Alloh?”
March 24th, 2007 — Abu SHilah


jawaban :“Siapa yang Menciptakan Alloh?“

Oleh : asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani -rohimahulloh-

Rosululloh shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ أَحَدَكُمْ يَأْتِيهِ الشَّيْطَانُ فَيَقُولُ مَنْ خَلَقَكَ فَيَقُولُ اللَّهُ فَيَقُولُ فَمَنْ خَلَقَ اللَّهَ فَإِذَا وَجَدَ ذَلِكَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقْرَأْ آمَنْتُ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ فَإِنَّ ذَلِكَ يُذْهِبُ عَنْهُ

“Sesungguhnya setan mendatangi salah seorang diantara kalian, lalu setan berkata : siapa yang menciptakanmu?” maka ia menjawab : “Alloh”, lalu setan bertanya : “siapa yang menciptakan Alloh?”, jika salah seorang dari kalian menjumpai yang demikian, maka ucapkanlah : (آمَنْتُ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ) “Aku beriman kepada Alloh dan Rasul-Nya”, karena yang demikian akan mengusirnya.” [Lihat ash-Shohihah (116)]

Diriwayatkan Ahmad : haddatsana adh-Dhohhak dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari ‘Aisyah rodhiyallohu anha : bahwa Rosululloh shallallahu alaihi wa sallam bersabda : (lalu ia menyebutkan hadits ini).

Rosululloh shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

يَأْتِي شَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُولُ مَنْ خَلَقَ كَذَا ؟ مَنْ خَلَقَ كَذَا ؟ من خلق كذا ؟ حَتَّى يَقُولَ مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ ؟ فَإِذَا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ وَلْيَنْتَهِ

Datang setan kepada salah seorang diantara kalian, lalu mengatakan : “Siapa yang menciptakan ini? Siapa yang menciptakan itu? Siapa yang menciptakan ini?” sampai setan mengatakan : “Siapa yang menciptakan Robb-mu?”, jika terjadi yang demikian padanya maka hendaklah ia berlindung kepada Alloh dan berhenti. [Lihat ash-Shohihah (117)]

Hadits ini memiliki jalan lain dari Abu Huroiroh dengan lafadz :

يوشك الناس يتساءلون بينهم ، حتى يقول قائلهم: هذا الله خلق الخلق ، فمن خلق الله عز وجل ؟ فإذا قالوا ذلك ، فقولوا: [ الله أحد ، الله الصمد ، لم يلد ولم يولد ، ولم يكن له كفوا أحد ] ، ثم ليتفل أحدكم عن يساره ثلاثا ، وليستعذ من الشيطان

“Hampir-hampir manusia saling bertanya-tanya diantara mereka, sampai seorang diantara mereka berkata : “Alloh menciptakan makhluk, lalu siapa yang menciptakan Alloh azza wa jalla?”. Jika mereka mengatakan demikian, maka ucapkanlah : “Allohu Ahad, Allohu Shomad, lam yalid wa lam yulad, wa lam yakun lahu kufuwwan ahad”, kemudian meludahlah ke kirinya 3 kali, dan berlindunglah dari setan.” [Lihat ash-Shohihah (118)]

Hadits-hadits shohih ini telah menunjukkan bahwa wajib bagi orang yang diberi rasa was-was oleh setan dengan perkataannya : “Siapa yang menciptakan Alloh?”, agar berpaling dari perdebatannya kepada penerimaan terhadap apa-apa yang telah datang dalam hadits-hadits yang telah disebutkan, dan ringkasnya adalah agar ia mengucapkan :

آمَنْتُ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ , الله أحد ، الله الصمد ، لم يلد ولم يولد ، ولم يكن له كفوا أحد

“Aku beriman kepada Alloh dan Rasul-Nya, Alloh Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”, kemudian meludah ke kirinya 3 kali dan berlindung kepada Alloh dari setan, lalu berhenti dari meneruskan was-wasnya.

Dan aku meyakini bahwa siapa yang melakukannya dalam rangka taat kepada Alloh dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam, dengan ikhlas didalam melakukannya, maka pasti was-was tadi akan lenyap darinya dan menjauhkan setannya, berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam :

فَإِنَّ ذَلِكَ يُذْهِبُ عَنْهُ

“Karena yang demikian akan mengusirnya”.

Ta’lim (pengajaran) nabawi yang mulia ini lebih bermanfaat dan lebih memutuskan was-was yang disebabkan perdebatan akal dalam kasus ini, karena sedikit sekali manfaat perdebatan dalam kasus yang semisal ini. Dan yang sangat disayangkan, bahwa kebanyakan manusia berada pada kelalaian dari ta’lim nabawi yang mulia ini, maka perhatikanlah wahai kaum muslimin! Kenalilah sunnah Nabi kalian dan beramallah dengannya! Karena sesungguhnya didalamnya ada obat dan kemuliaan kalian.

[Diterjemahkan dari Aunul Wadud li Taysiiri ma fi as-Silsilah ash-Shohihah minal Fawa’id war Rudud. Takhrij hadits ini selengkapnya lihat di silsilah ash-Shohihah no. 116, 117 & 118]

Sumber:THOLIB.WORDPRESS.COM

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | The Blog Full of Games