16 Feb 2010

Benang Merah Antara Harokah Dan Khurofat 2/2

. 16 Feb 2010

BENANG MERAH ANTARA HAROKAH DAN KHUROFAT


Oleh
Syaikh Abdul Malik Ramadhaaniy Al-Jazaairy
Bagian Terakhir dari Dua Tulisan 2/2




[4]. Al-Mursyid Al-‘Aam Di Syria, Mustofa As-Siba’iy Beistighosah Kepada Selain Allah.

Disebutkan di dalam majalah “Hadhorotul Islam”, no : 4, 5, 6, edisi bulan : Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban tahun 1384H, sebagaimana disebutkan juga oleh syaikh yang mulia Muhammad bin Hadi ketika memberikan catatan kaki atas buku Syaikh Ahmad An-Najmy yang berjudul “Al-Maurid Al-Adzb Az-Zullal” (hal. : 149), bahwa ketika Mustofa As-Siba’iy berada di depan kuburan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia mengatakan :

“Wahai pemberi air minum untuk para muasfir yang menuju Ka’bah dan Mekah
Juga yang pergi menuju Madinah, demi mencari tuannya seluruh umat
Jika perjalanan anda menuju Al-Mukhtar [14] adalah sunnah
Maka bagi orang sepertiku adalah wajib, menurut orang yang bersemangat tinggi.
Wahai tuanku, kekasih Allah [15], aku datang meniti
Tangga pintumu, saya mengeluhkan pedihnya penyakitku
Wahai tuanku, sungguh begitu lama penyakit ini bersarang ditubuhku
Begitu pedih penyakit ini, sampai saya tidak bisa istirahat dan tidur”

Saya (penulis) mengatakan : Maka lihatlah oleh anda –semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan rahmat kepada anda-, dengan siapa kita diuji. Apakah mereka ini akan menjadi para pemimpin kaum muslimin ?! Apakah pantas di dalam masalah wala dan baro (loyal dan benci) ini, ahlus sunnah terbagi menjadi dua kelompok ketika menyikapi orang-orang seperti ini ?! Yang pada saat itu sangat tepat, jika dikatakan kepada orang yang semisal mereka : Mayit ini tidak berhak dita’ziyahi!

Jika mereka memiliki kemampuan, maka daulah (negara) khurofat seperti apa yang akan terbentuk ?!

Para pemimpinnya akan dipilih dari para penyembah kubur. Para menterinya adalah tukang sihir yang penuh dengan kejahatan. Para utusan diplomatiknya adalah para pembohong perayaan maulid dan orang-orang yang rakus terhadap berbagai hidangan. Maka dari mana pertolongan dan penaklukan akan datang kepadanya, atau bagaimana mereka bisa menolak serangan orang-orang yang jahat?!

Saya (penulis) mengambil empat orang tersebut sebagai permisalan, karena ketokohan mereka tidak diperselisihkan oleh para pengikut harokah. Sehingga dengan itu akan semakin kuat kebenaran tentang adanya perjanjian yang kuat antara harokah dengan khurofat. Kami dan kaum muslimin akan menjadi saksi atas kesinambungan pernikahan antara keduanya.

Kemudian muncul salah seorang dari ahlus sunnah bergabung dengan mereka, karena dia merasa tidak puas terhadap pengetahuan yang dipelajarinya dari ahlus sunnah, sehingga dia masuk ke dalam harokah, dan tanpa terasa tiba-tiba khurofat telah merasuki dirinya, kemudian dia menulis sebuah tulisan yang beraroma khurofat, seperti sang doktor ini [16] yang sedang saya kritik di dalam bukuku ini [17]

Kelihatannya, penyakit yang menular ini telah menjalar dengan cepat. Dan inilah hasil yang pantas dipetik dari aliran pemikiran yang tidak menghiraukan hak Allah Subhanahu wa Ta’ala yang paling besar, yaitu hak Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk ditauhidkan (Tauhid Uluhiyyah). Wallahul Musta’an.

Sesungguhnya, sebab para dai tersebut bersandar kepada berbagai khurofat ketika mendakwahi manusia, adalah lemahnya dalil-dalil yang mereka miliki, maka dari itu mereka menakut-nakuti manusia dengan cerita-cerita yang ajaib untuk memperkuat madzhab harokah mereka.

Masih terang dalam ingatanku dan juga para pembaca di Aljazair, bahwa pada suatu hari, berkumpullah orang-orang harokah dari partai FIS (Front Islamique du Salut/Islamic Salvation Front) beserta simpatisannya di sebuah lapangan olah raga di Aljazair. Ketika mereka sedang asyik berkampanye untuk partai politik mereka, tiba-tiba muncul sebuah awan yang tertulis didalamnya nama Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka serta merta para hadirin terheran-heran dan sangat terpukau, kemudian manusia memperbincangkannya, dan para filosof agama ini [18] sama sekali tidak meragukan, bahwa hal itu merupakan tanda pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan juga tanda akan kebenaran jalan mereka tempuh.

Sedangkan lawan politik mereka menyatakan : Sesungguhnya mereka menggunakan suatu jenis sinar, yang dengan itu mereka menyihir penglihatan manusia dan menakut-nakuti mereka, dan mereka telah mendatangkan sihir yang begitu dahsyat.

Selain mereka juga memiliki komentar yang lain lagi, kemudian manusiapun terbagi-bagi, antara yang membenarkan dan antara yang mendustakan. Apapun hakekat kejadian itu, kami tetap berkeyakinan bahwa penyesatan akan menyertai orang-orang yang menyelisihi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bukan karomah (yang akan mereka peroleh).

Saya tidak pernah menunggu seseorang untuk mennjelaskan aib persitiwa tersebut, seperti saya menunggu Ali bin Hajj, seorang wakil sekaligus juru bicara partai FIS, karena dia dijuluki sebagai seorang salafi (pengikut salaf) di dalam partai FIS, juga saya benar-benar mengetahui bahwa dalil permasalahan tersebut telah tegak baginya, yaitu : permasalahan tentang perbedaan antara karomah dengan talbis [19].

Dan sungguh saya menyangka bahwa Ali bin Hajj –walaupun telah berpaling dari dakwah salafiyyah-, dia tidak akan sanggup untuk menerima khurofat ini dari orang-orang partainya, serta hatinya tidak akan pernah bisa tenang karena agama Allah Subhanahu wa Ta’ala akan senantiasa terbayang-bayang di pelupuk matanya dan terngiang-ngiang ditelinganya.

Hari demi hari saya menunggu dengan sabar sikap adilnya terhadap agama Allah Subhanahu wa Ta’ala dan usahanya untuk memenangkan aqidah yang benar, serta membersihkan barisannya dari keyakinan yang rusak ini. Akan tetapi ternayata persangkaanku itu telah keliru, karena kenyataannya dia membiarkan manusia tenggelam di dalam keyakinan yang batil. Hal itu disebabkan oleh karena mereka telah dekat dengan hari-hari pemilihan umum.

Demikianlah kalian akan membuktikan bahwa orang-orang harokah adalah manusia yang paling curang terhadap umat, di dalam urusan agama mereka. Bahkan mayoritas orang yang masuk ke dalam berbagai gerakan politik, mereka akan keluar darinya tanpa membawa agama sedikitpun, Wallahul Musta’aan.

MEMBANTAH SANGGAHAN

Jangan sampai ada yang membantahku dengan mengatakan bahwa di dalam harokah ada juga orang-orang yang hidupnya sibuk memerangi berbagai khurofat, seperti : Muhammad Ghozali [20]. Memang orang ini benar melakukan hal itu, bahkan dia mengkritik dan mengejek orang-orang yang masih mempercayai khurofat. Akan tetapi kita menghukumi mayoritas mereka, dan jumlah yang sedikit tidak bisa dijadikan standar, terlebih lagi apabila yang sedikit tersebut tidak terlalu tenggelam dalam harokah.

Kemudian diantara faktor penolong terbesar atas sikap penolakan mereka terhadap khurofat adalah demi memperoleh keridhoan peradaban, atau demi memperoleh keridhoan akal mereka yang sangat sulit menerima hal-hal yang gaib, dan mereka sangat menerima penafsiran yang sesuai dengan akal, bahkan mengutamakannya dari yang lainnya.

Yang jelas ada perbedaan yang begitu jauh, antara orang-orang yang meyakini aqidah yang benar karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan antara orang-orang yang meyakini aqidah tersebut karena orang-orang barat modern. Allah Subhanahu wa Ta’ala befirman.

“Artinya : Supaya Allah mengetahui siapa yang menolong agama dan rasul-rasulNya padahal Allah tidak dilihatnya” [Al-Hadiid : 25] [21]


[Tulisan ini dialihbahasakan dari buku “Khuroofah Harokiy” karangan Syaikh Abdul Malik bin Ahmad bin Al-Mubaraak Ramadhaany Al-Jazaairy, halaman 19-24, Dan dimuat Majalah Adz-Dzakhiirah Al-Isamiyyah Edisi 16 Th. III Ramadhan 1426H/Oktober 2005M, Penerjemah Abu Zahrag Imam Wahyudi Lc]
_________
Foote Note
[14]. Ini adalah salah satu gelar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. –pent
[15] Yakni : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. –pent
[16] Dia adalah Dr Safar Hawali, seorang doktor di bidang aqidah, sealiran dengan Salman Al-Audah dan Aidh Al-Qorniy, silakan dibaca kritikan terhadap mereka di majalan ini edisi 12 tahun ke II dengan judul Menyingkap Hakekat Dan Jati Diri Dai-Dai Kondang dan secara khusus tentang Aidh Al-Qorniy telah di muat di majalah Al-Furqan edisi 1 Tahun ke-5, Sya’ban 1426H.-pent
[17]. Buku “Khurofat Harokiy”.-pent
[18] Mereka adalah orang-orang yang memiliki prinsip antara menetapkan dan mengingkari hakekat segala sesuatu, atau disebut aliran filsafat serba tidak tahu. Lihatlah “Al-Mu’jam Al-Washith” (hal. : 491).-pent
[19] Pencampuran antara yang hak dan batil, sehingga menjadi samar-samar. –pent
[20] Muhammad Ghozali adalah salah seorang tokoh Ikhwanul Muslimin di Mesir, lalu ia keluar dari gerakan ini karena tidak setuju Hasan Hudhaibi yang diangkat menjadi “Al-Mursyid Al-Aam” Ikhwanul Muslimin pengganti Hasan Al-Bana. Muhammad Ghozali sendiri banyak mengingkari hadits-hadits shohih yang dinilainya bertentangan dengan akal, diantaranya : hadits tentang lalat, hadits tentang diazabnya mayit di dalam kubur karena ratapan keluarganya dll, bisa anda baca dibukunya yang berjudul “As-Sunnah An-Nabawiyyah Baina Ahlil Fiqh wa Ahlil Hadits” (Sunah Nabi Antara Ahli Fikih dan Ahli Hadits). –pent
[21]. Dengan uraian singkat ini, apakah masih ada yang menaruh secercah harapan, bahwa khilafah Islamiyah akan bisa tegak dengan pondasinya orang-orang seperti ini ?!.-pent




Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1695&bagian=0

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | The Blog Full of Games