18 Mar 2010

Syirik Bahaya Terbesar(Khurafat:kumpulan pertanyaan 2)...

. 18 Mar 2010

FATWA-FATWA IMAM ALBANI

***PERBUATAN SYIRIK & KUFUR***



Pertanyaan 10:

Diantara kaum muslimin ,ada orang rajin melakukan shalat dan berpuasa akan tetapi masih melakukan perbuatan-perbuatan syirik;seperti keyakinan terhadap para wali dan oarang shalih (bahwa mereka mengetahui hal ghaib,dapat memberikan manfaat dan mudharat,-pent).Apakah mereka ini telah keluar dari Islam dan kekal didalam neraka?

JAWAB:

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

v "..Dan tidaklah kami akan mengazab suatu kaum sebelum Kami mengutus seorang Rasul."[Surat Al Israa:15]

Maka apabila telah datang kepada mereka seorang rasul atau telah sampai kepada mereka dakwah rasul tersebut sebagaimana yang telah Allah turunkan dan kemudian mereka menentangnya ,maka mereka itu sama dengan orang-orang musyrik.Adapun jika belum sampai kepada mereka dakwah,sebagaimana yang diturunkan ke hati Nabi Shalallahu alaihi wa sallam,maka Allah memperlakukan mereka sebagaimana perlakuanNya kepada orang yang sampai kepadanya dakwah di usia lanjut atau seorang yang pikirannya terganggu (karena usia lanjut) yang tidak bisa memahami dakwah sebagaimana yang diterangkan di dalam beberapa hadits.

Pada hari kiamat nanti mereka akan diperlakukan dengan perlakuan khusus.Allah Subhanahu wa ta'ala tidak memasukkan mereka ke dalam neraka meskipun mereka dihukumi sebagai orang kafir,akan tetapi akan diutus kepada mereka seorang utusan.Barangsiapa yang taat kepadanya akan dimasukkan kedalam surga dan barangsiapa yang bermaksiat kepadanya,akan dimasukkan kedalam neraka.

Maka tidak boleh bagi kita untuk memastikan bahwa mereka akan diazab,kecuali jika kita yakin bahwa Islam yang benar sampai kepada mereka dan mereka mengingkarinya.



Pertanyaan 11:

Sebagian orang berdalil bahwa meminta bantuan kepada para nabi dan wali berdasarkan hadits Isra' yang panjang.Terutama kisah yang berlangsung antara Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam ,Rabbnya,dan nabiyullah Musa alaihi salam,tatkala diringankannya shalat dari 50 kali menjadi 5 kali sehari semalam.

Bagaimana bantahan anda atas pengambilan dalil ini?

Jawab:

Orang-orang ini berusaha untuk mengambil dalil-dalil yang menentang pengharaman ISTIGHOTSAH dan meminta pertolongan kepada orang-orang mati yang telah dijelaskan oleh Al Qur'an dengan cara pengambilan dalil seperti ini.Tetapi pengambilan ini ternyata sangat lemah sekali.

Sesungguhnya percakapan yang berlangsung antara Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam dan Musa alaihi salam meruapakan perkara-perkara ghaib yang tidak mungkin diketahui sedikitpun tanpa dikhabarkan oleh Nabi kita Shalallahu alaihi wa sallam.Apa hubungan antara kisah ini dengan kondisi kaum msulimin hari ini,jika mereka menginginkan,misalnya ber-istighotsah kepada Nabi Musa alaihi salam,(apakah mereka akan mendapat faedah darinya,-pent.-) sebagaimana sudah jelas faedahnya bagi Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam!Betapa jauhnya perbedaan dari 2 perkara ini.

Sesungguhnya orang yang ingin menyeru/memanggil Musa alaihi salam atau para rasul-rasul yang lain,berarti mereka menyakini bahwa para rasul itu mendengar apa yang mereka serukan.Dan tentu saja ini adalah perkara yang mustahil,karena orang yang wafat tidak mungkin mendegar lagi.

Tidak diragukan lagi bahwa cara pengambilan dalil seperti ini merupakan penyimpangan yang jelas terhadap tauhid.Oleh karena itu seorang muslim tidak perlu menghiraukan cara pengambilan dalil yang lemah seperti ini.

Dan herannya mereka bersikeras membolehkan apa yang telah Allah haramkan,bahkan senantiasa kesyirikan yang jelas-jelas bertentangan dengan Kitabullah.

Mereka mengaku bahwasanya mereka adalah muqallid (orang yang sekedar ikut-ikutan) dan mereka (juga) mengharamkan ijtihad.Tapi kenyataannya mereka justru ber-ijtihad dengan berbagai macam ijtihad yang aneh-aneh,dan mereka mengambil dalil dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya, baik oleh seorang mujtahid ataupun seorang muqallid.



================================================

Judul asli : Majmu'ah Fatawa Al Madina Al Munawarah

Al Imam Al Muhaddits Syaikh Muhammad Nashirudiin Al Albani

Edisi Indonesia: FATWA-FATWA ALBANI

Penerjemah :Andi Kurniawan, penerbit Pustaka Tauhid


Minta Ampunan dari Allah bagi orang-orang musyrik
Sabtu, 27 Maret 04



Tanya :

Seseorang tadinya muslim kemudian murtad ( keluar ) dari Islam dan mati dalam keadaan murtad, maka apakah dapat kita katakan bahwa dia kafir, dan apakah hukum orang murtad dalam Islam, dan bolehkan kita memohonkan ampunan baginya seperti berdo'a : Ya Allah ampunilah baginya dosa-dosanya …. ?

Jawab :

Barangsiapa yang tadinya muslim ( memeluk agama Islam ) kemudian ia murtad maka dia telah kafir dan harus diminta untuk bertaubat dan diberikan waktu selama tiga hari, jika tidak bertaubat maka dibunuh. Dan tidak boleh memohon ampunan untuknya jika ia mati dalam keadaan murtad, berdasarkan firman Allah : Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasannya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka Jahannam. (QS. 9:113) Pertanyaan : saya mempunyai beberapa kakek yang mati dalam keadaan syirik, apakah boleh saya memohon ampunan bagi mereka ? Jawab : tidak boleh bagi muslim untuk memohon ampunan bagi kakeknya atau lainnya, jika mereka mati dalam keadaan syirik, berdasarkan firman Allah : Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasannya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka Jahannam. (QS. 9:113) Lajnah Daimah, III/424-425

www.alsofwah.or.id

Artikel Fatwa :

Merasa Optimis Atau Pesimis Melalui Dengungan Kuping
Sabtu, 27 Maret 04



Tanya :

Sebagian orang merasa optimis atau pesimis ketika merasakan suara di telinga, atau apabila pelupuk mata bergerak-gerak dan sejenisnya. Apa ada dalilnya?

Jawab :

Sama sekali tidak ada dalilnya. Seorang muslim wajib bertawakkal kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Bentuk rasa optimisme tersebut termasuk meramal. Hal tersebut telah dijelaskan kebatilannya oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan telah beliau jelaskan bahwa itu adalah syirik. Apabila seseorang mendapatkan perasaan semacam itu, hendaknya ia menolaknya, dan lakukan saja pekerjaannya seperti biasa, jangan bimbang. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ramalan itu tetap saja tidak bisa menghalangi perbuatanmu atau sebaliknya." Hendaknya setiap muslim itu melakukan doa berikut: "Allahummah Laa Ya-ti Bilhasanaati Illa Anta wa Laa Yadfa'us Sayyi-ati Illa Anta Laa Haula wa Laa Quwwata Illa Bika." "Ya Allah, yang dapat mendatangkan kebaikan hanyalah Engkau, dan yang dapat menolak keburukan hanyalah Engkau. Tidak ada daya dan tidak ada kekuatan melainkan dengan pertolongan-Mu." Adapun sekedar sikap optimis saja, itu baik. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam sendiri suka sekali bersikap optimis. Sikap demikian justru merupakan sangka baik terhadap Allah Azza wa Jalla.

(Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzaan. Majalah Ad-DA'wah 1809 hal. 58)

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | The Blog Full of Games